ADVERTORIAL


Jalan Berlubang Jadi Peluang Cari Uang

 
 
Ketertiban lalu-lintas selain tanggung-jawab Kepolisian merupakan tanggung-jawab kita bersama. Namun bagaimana jika hal ini ditangani oleh anak-anak yang masih berusia di bawah umur?

Seperti yang terjadi di Kabupaten Kebumen, jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas ini mengalami kerusakan yaitu amblas sehingga mengurangi lebar menjadi tinggal setengahnya saja.

Kesempatan tidak disia-siakan oleh Agung dan kawan-kawan penduduk desa sekitar yang rata rata masih berusia belasan tahun. Berbekal peluit dan semangat kebersamaan dengan lincahnya mengatur arus lalulintas yang hanya mampu dilewati 1 kendaraan roda empat. Mereka berjumlah 8 orang membagi menjadi 2 grup, masing-masing bertanggung jawab memberi signal kapan pengguna jalan harus masuk atau berhenti dahulu secara bergantian. Hal itu dilakukan dengan cukup sistematis. Tentunya karena mereka anak-anak yang mengenyam pendidikan sehingga memiliki pengetahuan yang cukup.

Menurut Agung salah seorang anak yang mengikuti kegiatan tersebut,  biasanya mereka mulai turun ke jalan selepas pulang sekolah. Sedangkan Ia sendiri masih berstatus pelajar kelas VI di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kebumen, sehingga hanya bisa datang ke lokasi mulai pukul 14.00 atau selepas les persiapan UN pukul 15.00 hingga sore hari karena malamnya ia harus belajar.
Dalam setiap harinya Agung bisa mendapat uang Rp. 10.000,- setelah dibagi rata dengan yang lain. Ia mengaku sudah mendapatkan ijin dari orang tuanya.


Watimun (48 th) seorang buruh tani, adalah satu-satunya orang dewasa di situ, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu mengatur pengguna jalan raya agar tidak berebutan. "Biasanya siang hari sampai sore. Untuk malam hari tidak tentu karna jalan relatif sepi." ungkapnya. Watimun menambahkan kerusakan tersebut sudah berlangsung semenjak 4 Bulan yang lalu, untuk perbaikan sudah diprogramkan oleh Jasa Marga, bekerjasama DPU, dan Dinas Perhubungan dan dalam waktu dekat akan segera direalisasi.

Kegiatan semacam ini kini kian mentradisi di masyarakat kita. Positif atau negatifnya relatif dari sudut pandang masing-masing orang. Hanya saja peran pemuda dalam pembangunan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan. Generasi penerus seharusnya dipersiapkan lebih matang dan dengan bekal yang cukup untuk menyandang tampuk kepemimpinan negeri ini. Bagaimana caranya? Nah.. Marilah kita pikirkan bersama-sama. (dmr)


0 komentar:

Post a Comment

ADVERTORIAL

 

Member Of